
Pekanbaru: Seiring dengan perkembangan zaman, modus penipuan juga turut berkembang di kalangan masyarakat dan idenya semakin lebih kreatif.
Dan saat ini, tengah berkembang modus penipuan baru di WhatsApp. Oleh karena itu kita harus selalu hati-hati dengan segala macam pesan singkat yang tidak kita kenali.
Malwarebytes, seorang pakar keamanan telah meneliti dan menemukan adanya peningkatan yang cukup signifikan pada chat palsu (fake chat) yang dikirimkan seseorang ke perangkat calon korbannya. Dan biasanya, percakapannya dimulai dengan kalimat awal “hello”.
Dari hasil penelitiannya, Malwarebytes menemukan sebuah pesan singkat yang berbunyi :
“Hai, aku menemukan kontakmu tersimpan di kontakku, bisa ingatkan aku dimana kita berbincang sebelumnya?”
Tujuan dari pesan singkat ini adalah untuk membangun hubungan dan mengumpulkan informasi pribadi. Yang akhirnya, pencurian data pribadi si calon korban yang jadi targetnya, dikutip dari Mirror.
“Apabila anda merespon atau menjawabnya, maka si pelaku akan mulai mengajak anda ngobrol seperti seorang sahabat. Dan akhirnya tujuan mereka adalah bagaimana supaya anda percaya kepada mereka. Ketika anda mulai percaya kepada mereka, maka mereka akan mengembangkan hubungan menjadi penipuan asmara atau investasi yang merugikan,” ujar Malwarebytes
Walaupun terlihat kecil kemungkinannya, tapi kenyataannya penipuan ini sudah terbukti berhasil. Belajar dari modus-modus sebelumnya seperti “Mama minta pulsa” atau “Bapak di kantor polisi” telah berhasil menipu banyak orang.
Jadi, sekarang sudah tahu, bahwa sangat penting bagi siapa saja (baik pengguna Android maupun iPhone) untuk selalu hati-hati. Jangan merespon/membalas pesan singkat (WA) atau dengan mengklik tautan apa saja yang dikirim oleh orang yang tidak kita kenal.
“Dengan merespon/membalas pesan singkat tersebut, itu artinya anda memberitahukan bahwa nomor anda sedang aktif. Dan itu juga menandakan bahwa anda sebagai seseorang yang membaca pesan dan kemungkinan akan bisa diajak ngobrol atau berbicara. Dan si pelaku juga mungkin akan menjual atau membagikan nomor anda,” ucap Malwarebytes. (VS)

