
MEDIATERANG.NET – Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor ESDM telah mencapai Rp138,8 triliun atau sekitar 54,5 persen dari target hingga akhir Juni 2025. Angka tersebut bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan capaian PNBP ESDM pada akhir Juli 2024 yang mencapai Rp89,14 triliun.
“Hingga paruh pertama 2025, realisasi PNBP sektor ESDM telah mencapai Rp138,8 triliun atau 54,5 persen dari target. Pencapaian itu diraih di tengah gejolak harga minyak dan batu bara yang sedang turun,” jelasnya dalam konferensi pers capaian kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) semester I 2025, dikutip dari tayangan YouTube Kementerian ESDM, Senin (11/8/2025).
Bahlil menuturkan, target PNBP Kementerian ESDM pada tahun ini dipatok sebesar Rp254,5 triliun. Angka tersebut naik dari target 2024 yang sebesar Rp238,39 triliun. Adapun pada tahun lalu, realisasi PNBP ESDM mencapai Rp269,65 triliun atau mencapai 113 persen dari target.
“Bayangkan Bapak/ibu semua, di tengah gejolak harga minyak turun harga komoditas batubara turun tapi kami harus berusaha tetap untuk mencapai 254,5 triliun rupiah dan ini adalah target yang diberikan oleh Bapak presiden,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga menyinggung soal anggaran Kementerian ESDM yang tak naik meski setoran PNBP terus mengalami kenaikan. Bahkan, jika digabungkan, kontribusi PNBP dan pajak penghasilan (PPh) badan dari perusahaan migas mencapai sekitar 15,5 persen dari total pendapatan negara.
“Jadi sektor ESDM ini salah satu kunci bagaimana negara bisa mendapatkan pendapatan dan sekaligus menjalankan amanat Pasal 33,” terangnya lebih lanjut.
Namun demikian, Bahlil berharap penambahan anggaran diberikan mengingat kontribusi kementeriannya terhadap setoran negara.
“Total pendapatan APBN kita itu sekitar 10 sampai 12 persen dari target pendapatan negara berasal dari sektor ESDM, itu PNBP saja,” tambah Bahlil.
“Sekalipun begini kita tetap tidak minta-minta tambah anggaran. Kalau tidak dikasih, kita tidak minta. Tapi kalau tidak dikasih-kasih juga berarti sudah enggak tahu diri itu namanya,” selorohnya.(Sng)
