Luhut Soal Keracunan MBG: Pertimbangan Aspek Ekonominya, Baru Jalan 9 Bulan

Ekonomi Kesehatan Pendidikan Politik Uncategorized
Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Dewan Ekonomi (Dok. Ist)

Jakarta: Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru berjalan sembilan bulan.

Ia meminta berbagai pihak untuk tidak terus memberikan kritik terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu.

Menurut Luhut, kritik boleh diberikan tetapi tetap harus mempertimbangkan dampak ekonomi yang positif dari MBG.

“Ini kan (MBG) baru sembilan bulan. Jadi kita jangan terus buru-buru kritik sana, kritik sini. Ya kritik boleh lah, enggak ada masalah. Tapi maksud saya ini membangun simpul-simpul ekonomi baru,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/2025) dikutip dai kompas.

Luhut mencontohkan, dari penjelasan yang disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, keberadaan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG mendorong masifnya distribusi berbagai bahan pangan.

Misalnya telur, ikan, dan buah-buahan yang dijadikan menu MBG.

Bahkan, sudah ada laporan kekurangan bahan pangan untuk menu MBG, sehingga pemerintah sedang mengusahakan percepatan produksi bahan baku maupun distribusinya.

“SPPG ini akan membangun suplai telur, suplai pisang, suplai ikan, suplai macam-macam. Dan sekarang dari data yang kelihatan sudah mulai ada hampir kekurangan,” tutur Luhut. “Jadi sekarang dipercepat untuk proses misalnya orang melahirkan peternakan ayam, melahirkan telur, pisang, dan sebagainya,” tambahnya.

“Saya kira kita tidak perlu pesimis, ada yang masih kurang, salah sana-sini, kita lihat tiga bulan ke depan menurut saya pasti akan lebih baik, karena dengan data-data yang ada dan pengecekan di lapangan, kami lakukan pengecekan fisik, kami membangun tim juga dari Dewan Ekonomi Nasional untuk melihat (realisasi MBG),” jelasnya.

Dengan begitu, menurut Luhut, pemerintah tidak hanya menerima laporan di atas kertas. Luhut mengatakan, pemantauan dari DEN soal MBG juga disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Dengan demikian, proses pengambilan keputusan soal MBG bisa lebih akurat. Sebagai informasi, program MBG dimulai secara bertahap pada 6 Januari 2025 di seluruh Indonesia. Sehingga sampai saat ini, MBG sudah berjalan selama lebih dari sembilan bulan.

Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa-siswi, serta ibu hamil dan menyusui, dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendorong perekonomian.

Klaim Serapan Anggaran MBG Sangat Baik

Luhut juga menyampaikan bahwa penyerapan anggaran BGB untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah sangat baik.

Sehingga menurutnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa tidak perlu memindahkan anggaran MBG yang tidak terserap maksimal untuk diberikan kepada sejumlah program lainnya.

“Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik. Sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti mengambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut saat ini serapan anggaran untuk MBG secara keseluruhan sudah mencapai Rp 21,64 triliun hingga 3 Oktober 2025.

Serapan itu setara dengan 34 persen dari keseluruhan alokasi. “Hari ini sudah Rp 21,64 triliun, jadi sudah mencapai 34 persen untuk secara keseluruhan, tetapi untuk bantuan pemerintah makan bergizinya Rp 18,63 triliun, itu sudah mencapai 37 persen. Jadi sudah 37 persen penerima manfaat makan bergizi,” jelas Dadan.***(Red)

(Sumber: Kompas com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *