
Pekanbaru: Guru sekolah dan relawan posyandu rencananya juga akan mendapat manfaat dari Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Demikian disampaikan oleh Sarwono, Sekretaris Badan Gizi Nasional (BGN). Rencana ini menurut Sarwono telah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Usulan pemberian MBG bagi guru sekolah dan relawan posyandu mendapat jatah makan bergizi gratis telah disetujui Presiden Prabowo Subianto, ” Tutur Sarwono dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (14/09/2025).
Kemudian Sarwono melanjutkan bahwa untuk pelaksanaan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan peraturan Kepala BGN. Peraturan inilah nantinya yang akan menjadi pedoman kegiatan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh daerah.
“Ya, ini sudah disetujui oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto sehingga guru dan relawan posyandu juga dapat MBG, sehingga pedoman kegiatan bagi SPPG di daerah setempat,” lanjutnya.
Dengan masuknya guru dan relawan posyandu dalam penerima manfaat MBG, hal ini seiring dengan meningkatnya anggaran BGN pada RAPBN tahun 2026. Menurut Sarwono peningkatannya mencapai tiga kali lipat dengan total sebesar Rp 268 trilliun.
Seperti dilansir dari laman resmi BGN, bahwa anggaran tahun 2026 yang diperuntukkan bagi lembaga tersebut sebesar Rp 268 trilliun. Tambahan anggaran sebesar Rp 50 triliun dari pagu indikatif sebesar Rp 217 triliun, membuat jumlah tersebut meningkat.
“Awalnya kami mendapatkan pagu indikatif Rp 217 triliun, dengan keluarnya pagu anggaran akan ada tambahan Rp 50 triliun sehingga anggaran yang kami terima kurang lebih Rp 268 triliun,” ucap Dadan Hindayana, Kepala BGN.
Anggaran ini bersumber dari tiga sektor, yakni :
1. Pendidikan : Rp 233 triliun atau 83,4 %.
2. Kesehatan : Rp 24,7 triliun atau 9,2 %.
3. Ekonomi : Rp 19,7 triliun atau 7,4 %.
Dari total seluruh anggaran tersebut, BGN akan menggunakannya untuk :
1. MBG untuk anak sekolah : Rp 34 triliun.
2. MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita : Rp 3,1 triliun.
3. Belanja pegawai : Rp 3,9 triliun.
4. Digitalisasi : Rp 3,1 triliun.
5. Pemantauan dan pengawasan : Rp 700 milyar.
6. Penyediaan dan penyaluran pelatihan tenaga gizi : Rp 3,8 triliun.
Menurut Sarwono, hendaknya semua pihak mendukung Program MBG ini dan setiap elemen masyarakat ikut terlibat di dalamnya. Kita harus memberikan atensi, karena MBG ini berperan di dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
“Program MBG direalisasikan pemerintah lewat BGN untuk memenuhi asupan gizi anak, supaya anak tetap sehat dan cerdas disiapkan menjadi generasi emas Indonesia,” terang Sarwono.
(Sumber : Detik.com)
